Golden Friends yang sudah membaca artikel sebelumnya mengenai tips memilih VPS, pasti Anda tahu bahwa VPS memiliki beberapa jenis berdasarkan virtualisasinya.
Sebagaimana definisinya, VPS adalah server virtual yang menggunakan teknologi virtualisasi yang membagi resource dari dedicated server menjadi beberapa server independen.
Nah, dalam prosesnya, terdapat beberapa teknologi virtualisasi yang digunakan untuk membagi resource dedicated server, seperti, KVM, Hyper-V, OpenVZ, Xen HVM.
Tiap-tiap teknologi virtualisasi memiliki karakteristiknya dan kelebihannya masing-masing.
Lantas, mana jenis VPS berdasarkan virtualisasi yang tepat untuk Anda?
Simak ulasan lengkapnya di sini!
Daftar isi :
Jenis-Jenis Virtualisasi pada VPS
Terdapat empat jenis teknologi virtualisasi dalam pembagian resource menjadi server virtual yang kemudian sering kita sebut VPS!
1. KVM
Jenis virtualisasi yang pertama adalah Kernel-based Virtual Machine (KVM), yang merupakan virtualisasi full hardware (independen).
Artinya, KVM memungkinkan Golden Friends lebih leluasa untuk menggunakan berbagai jenis sistem operasi, tidak hanya spesifik kepada Linux maupun Windows.
Jadi, sebuah server fisik akan dibagi menjadi beberapa server virtual dengan teknologi KVM.
Karena berbasis kernel, setiap VPS akan memiliki kernel terpisah sehingga memiliki resource yang dedicated. Karena keleluasaannya ini, VPS dengan virtualisasi KVM juga disebut sebagai semi-dedicated karena dari segi resource sudah berdiri sendiri.
Kelebihan KVM
- Performanya Tinggi: Performa yang dimiliki oleh VPS KVM bisa dibilang menjadi yang terbaik. Pasalnya, Anda akan memiliki resource berupa CPU dan RAM dedicated yang hanya digunakan untuk satu pengguna, sehingga performanya lebih lancar dan tidak membebani server.
- Fleksibel: VPS KVM juga memiliki fleksibilitas dari segi penggunaan sistem operasi, di mana Anda bisa memilih OS Linux berikut dengan beragam distro-nya, seperti CentOS, Ubuntu, Fedora, atau juga sistem operasi Windows.
- Terdapat Fitur Live Migration: Live Migration memungkinkan Anda dapat melakukan migrasi secara langsung tanpa mengalami downtime. Fitur ini tentunya sangat berguna bagi pengguna yang ingin melakukan perpindahan mesin virtual atau membagi beban antar-host.
- Keamanan yang baik: VPS KVM memiliki fitur Security Enhanced Linux (SELinux) dan Secure Virtualization (sVirt) untuk melapisi keamanan VPS KVM.
Kekurangan KVM
Kekurangan utama dari KVM yaitu memiliki harga yang relatif mahal dibandingkan yang lainnya.
Hal ini bukan tanpa alasan pasalnya performa dan resource yang diberikan VPS KVM memang menjadi yang terbaik.
Jadi, sebenarnya harga yang relatif mahal ini bukan menjadi sebuah kekurangan bagi sebagian pengguna.
Tetapi jika Anda belum memiliki biaya yang sesuai, VPS KVM akan jadi VPS yang mahal buat Anda!
2. OpenVZ
OpenVZ adalah jenis virtualisasi tingkat sistem operasi Linux yang berbasis container.
Maksudnya, OpenVZ menggunakan teknologi container untuk menyimpan sistem operasi di dalamnya dan menjalankan beberapa virtual machine.
OpenVZ hanya khusus untuk sistem operasi Linux (Ubuntu, Debian, CentOS, dan distro lainnya) dikarenakan masih menggunakan kernel Linux.
Pada VPS OpenVZ, kernel Linux dibagikan oleh semua pengguna dalam node yang sama. Artinya, semua pengguna VPS menggunakan kernel yang sama. Hal ini berbeda dengan teknologi virtualisasi berbasis hardware, seperti Xen HVM, yang memiliki hypervisor terpisah untuk setiap instance sistem operasi.
Jadi, Anda tidak bisa menggunakan OS lainnya, seperti Windows.
Kelebihan OpenVZ
- Lebih Mudah Digunakan: Anda bisa melakukan berbagai konfigurasi tanpa melakukan restart container
- Lebih Murah: OpenVZ VPS memiliki banderol harga yang lebih murah karena bersifat open-source, sehingga Golden Friends tidak memerlukan biaya tambahan untuk membeli lisensi.
- Performanya Andal: Meski belum sebaik KVM, OpenVZ tetap memiliki performa yang baik, terlebih jika dibandingkan dengan shared hosting.
Kekurangan OpenVZ
- Tidak Mendukung OS Campuran: OpenVZ Hanya mendukung container yang berjalan di atas kernel Linux, sehingga Anda hanya akan bisa menggunakan OS Linux.
- Penurunan Performa: OpenVZ memang sudah memiliki performa yang baik, tetapi akan terpengaruh apabila pengguna lain menggunakan resource secara berlebihan.
3. Microsoft Hyper-V
Microsoft Hyper-V adalah jenis VPS yang menggunakan sistem operasi Windows Server sehingga cocok bagi Golden Friends yang kerap bersinggungan dengan OS besutan Microsoft ini.
Selain itu, VPS Windows juga cukup banyak digunakan oleh pengguna yang masih awam karena Windows memiliki GUI yang memudahkan dalam pengelolaannya.
Meski berbasis Windows, Anda sebenarnya bisa menggunakan sistem operasi yang lain, seperti Linux, hanya saja akan berlaku sebagai guest.
Kelebihan Microsoft Hyper-V
- Mudah Digunakan Karena Berbasis GUI: Graphical User Interface (GUI) sangat memudahkan pengguna (termasuk awam) dalam mengoperasikan server virtual, dibandingkan dengan OS Linux yang berbasis Command Line Interface (CLI).
- Support OS Selain Windows: Microsoft Hyper-V juga tetap mendukung OS lainnya, termasuk Linux.
Kekurangan Microsoft Hyper-V
Kekurangan utama yang dimiliki oleh Microsoft Hyper-V adalah harganya yang terbilang tinggi, pasalnya Anda perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli lisensi Windows Server.
4. Xen HVM
Jenis yang keempat bernama Xen Hardware Virtual Machine (HVM), yang merupakan virtualisasi hypervisor open-source yang dikembangkan di University of Cambridge.
Sama seperti KVM, Xen HVM memberikan kebebasan dalam hal virtualisasi hardware.
Anda juga bisa menjalankan sistem operasi mandiri dengan kernel sendiri, dengan berbagai pilihan sistem operasi, termasuk Windows dan berbagai distribusi Linux.
Kelebihan HVM
- Performa Tinggi: Xen HVM memberikan performa yang tinggi karena memberikan akses langsung ke host. Jika Anda membutuhkan VPS untuk menjalankan aplikasi dengan resource yang tinggi, Xen HVM adalah pilihan yang tepat untuk Anda.
- Bisa Menjalankan Berbagai OS: Dari segi pilihan sistem operasi, Xen HVM mendukung berbagai sistem operasi, termasuk Windows dan berbagai distribusi Linux.
- Live Migration: Xen HVM mendukung fitur Live Migration, yang memungkinkan pengguna memindahkan virtual machine dari satu host fisik ke host fisik lainnya tanpa downtime.
Kekurangan HVM
- Bergantung pada Ketersediaan Teknologi Virtualisasi di CPU: Xen HVM membutuhkan dukungan teknologi virtualisasi di tingkat hardware CPU (seperti Intel VT-x atau AMD-V). Jika CPU tidak, maka Xen HVM tidak dapat digunakan.
- Konfigurasi yang Lebih Kompleks: Konfigurasi Xen HVM bisa jadi lebih rumit dibandingkan dengan virtualisasi lainnya, terutama bagi pengguna yang belum memiliki pengalaman dalam pengelolaan server.
Itulah keempat jenis VPS berdasarkan teknologi virtualisasi yang digunakan. Masing-masing virtualisasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jadi, saran kami, pilihlah jenis virtualisasi yang memang sesuai dengan kebutuhan Anda. Selamat mencoba!